Pandawa, Lambang Keluhuran di Jagad Pewayangan

                                                                   
Pandawa dalam jagad pakeliran merupakan tokoh wayang bersaudara yang sangat terkenal akan kisah dan perjalanan hidupnya, mulai dari karakteristik pribadi dari masing-masingt tokohnya, garis keturunannya, kehebatannya, keahlian dalam memainkan berbagai senjata dan pesona dari masing-masing tokoh para Pandawa seolah tidak bisa dipisahkan dari setiap kisah di pewayangan.

Para putra dari keturunan Prabu Pandu Dewanata ini seakan benar-benar menjadi icon tentang sosok pahlawan yang selalu berusaha menegakkan darma kebenaran dan keluhuran, tak heran kiranya jika disetiap lakon pewayangan, hampir selalu dalang menggunakan tokoh para Pandawa ini sebagai lakon yang selalu berusaha melawan perbuatan dari para sepupunya ,Kurawa.

pandawa dalam versi wayang golek 

Pandawa dalam kisah pewayangan di gambarkan terdiri dari 5 bersaudara yang terdiri atas si sulung ,Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula , dan Sadewa.
Yudistira, Bima dan Arjuna merupakan putra dari Prabu Pandu dan Dewi Kunti, sedangkan Nakula dan Sadewa merupakan putra kembar dari Prabu Pandu dan Dewi Madrim.

walaupun mereka terlahir dari rahim ibu yang berbeda, namun kekompakan dan kasih sayang dari mereka berlima tak bisa dipisahkan oleh apapun, Yudistira sangat menyayangi ke empat adik-adiknya, sedangkan saudaranya yang lain selalu menghargai Yudistira sebagai panutan sekaligus pemimpin mereka dalam segala keadaan apapun. Dia memiliki istana di Negerinya Amarta. Yudistira memiliki beberapa nama, antara lain Puntadewa, dan Samiaji

Yudistira

Bima, walaupun dari keempat saudaranya yang lain merupakanj pandawa yang terkenal kasar, dan tidak bisa berbicara secara halus, namun cintanya pada keluarga dan saudara-saudaranya tidak perlu dipertanyakan lagi. Bima yang memiliki nama lain Bratasena, Wrekudara dan Bima Sena, merupakan kesatria sejati yang tak pernah suka berbasa basi dalam mengutarakan sesuatu. Dia tak pernah mau berbicara dengan bahasa halus dengan orang lain, kecuali ketika berguru dengan Dewa Ruci. Bima berkuasa di Negerinya yang bernama Jodhipati, Bima memiliki keahlian dalam memainkan segala jenis senjata, terutama Gada ,selain itu, senjata lain yang juga sangat terkenal darinya adalah Kuku Pancanaka yang selalu ada di ruas jarinya.
  Bima

Arjuna, merupakan ketiga pandawa yang memiliki anugerah wajah yang sangat tampan, di perkirakan tercatat lebih dari 14 wanita telah menjadi istrinya, Namun, dia bukanlah tipe kesatriya yang senang mengumbar kesenangan kepada setiap perempuan yang ada di Arcapada (sebutan bumi di dunia pewayangan), dia hanya kesatriya yang tidak bisa menolak setiap perempuan yang memohon untuk dijadikan sebagai istrinya disetiap persinggahannya dalam pengembaraannya. Arjuna walaupun memiliki ketampanan yang melebihi seluruh saudaranya, namun dia tak pernah sekalipun membanggakan apa yang ada pada dirinya, dan memandang rendah saudaranya yang lain. Arjuna justru menganggap apa yang ada pada dirinya sebagai cobaan yang mungkin dapat membuatnya menjauh dari jalan darma. Kesatriya yang bermukim di Istananya di Negeri Mandukara ini memiliki kemampuan dan keahlian dalam bermain panah dan keris, Arjuna memiliki nama lain, seperti Permadi, Arjuna, Kandhi Wretnala, Begawan Ciptaning Mintaraga dll
 
Arjuna
 
Nakula, merupakan putra pertama dari Dewi Madrim dan Prabu Pandu, Nakula memiliki saudara kembar yang bernama Sadewa, kedua tokoh wayang ini walaupun tidak terlalu terkenal dibandingkan ketiga saudaranya yang lain, namun keahliannya dalam memainkan segala jenis senjata, terutama keris, tidak perlu dipertanyakan lagi. Nakula selalu berusaha untuk melindungi adik kembarnyam Sadewa dalam keadaan seperti apapun, kasih sayang Nakula kepada Sadewa terbukti saat Sadewa menghilang karena diculik oleh Bethari Durga dalam lakon Sudamala, saat itu Nakula seorang diri segera menyusul adiknya ke tempat Bethari Durga dan berusaha untuk menolongnya.
 
Nakula

Sadewa merupakan saudara Pandawa yang terakhir, dia merupakan saudara kembar dari Nakula,. dan merupakan putra kedua dari Dewi Madrim dan Prabu Pandu Dewanata.
Sadewa dan Nakula merupakan tokoh pandawa yang sangat dekat dengan kakak sulung mereka, Yudistira, hal ini terbukti bahwa mereka mau mengikuti kemanapun Yudistira pergi, termasuk saat Yudistira dan para pandawa yang lain kembali terperdaya oleh Bujukan Kurawa, sehingga harus menjalani 13 tahun pengasingan dan terusir dari negerinya sendiri ,Hastinapura.
Nakula dan Sadewa memiliki istana dan kesatriyan di Negerinya Sawojajar.

Sadewa

Melalui para Pandawa, kita dapat belajar tentang pentingnya kerukunan, kekompakan, dan kasih sayang diantara saudara kita yang lain. Pentingnya kebersaam dengan saudara disaat kita berada diatas ataupun saat kita sedang tersiksa dibawah. Karena hanya dengan saudara kita mampu melakukan sesuatu yang awalnya terasa mustahil bagi kita, melakukan banyak hal yang awalnya tak pernah terpikirnya dalam benak kita. Seperti saat kemenangan Pandawa yang berjumlah 5 orang yang mampu mengalahkan para Kurawa yang berjumlah 100 orang dalam perang akbar Barahayudha.


100% karya sendiri..
Not Copas...
Salam Semangat!!!
Kartika Si Gadis Optimis.





 

Dewi Amba, Putri Kesatria dari Giyantipura

                                                                
Dewi Amba merupakan tokoh pewayangan yang berasal dari Negeri Giyantipura,Dia merupakan putri sulung dari Prabu Darmahambara. Dewi Amba memiliki dua saudara kembar ,bernama Dewi Ambika dan Dewi Ambalika. Berbeda dengan putri kerajaan yang pada umumnya lebih suka berada di Istana, Dewi Amba lebih suka berpetualang keluar istana dan kembali lagi beberapa lama kemudian, dari segi penampilannya pula, Dewi Amba lebih suka berbusana layaknya kesatria pria yang lebih banyak membawa panah dan berkuda, namun kecantikan Dewi Amba bisa dikatakan mengungguli dari semua saudaranya.
Kisah hidup Dewi Amba terbilang tragis, karena harus terbunuh secara tak sengaja justru ditangan orang yang dicintainya, Raden Dewabrata, nama lain Resi Bisma saat masih muda.
Diceritakan bahwa dahulu, Raden Dewabrata dan para rombongan dari Negerinya Hastinapura, tengah mencarikan permaisuri bagi kedua adiknya, yaitu Prabu Citranggada dan Raden Wicitrawirya yang kala itu tengah duduk sebagai Raja tertinggi di Hastinapura.
hingga sampailah romobongan Dewabrata di Negeri Giyantipura, yang kala itu juga sedang mencarikan jodoh bagi kedua puyri Raja Darmahambara Dewi Ambika dan Dewi Ambalika, sedangkan Dewi Amba sendiri telah dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang Raja dari bangsa JIn di negeri lain.
Selama beberapa hari berada di istana Giyantipura baik Dewabrata dan Dewi Amba merasa bisa dekat dan akrab satu sama lain. Dewi Amba secara perlahan mulai memiliki rasa simpati yang besar terhadap keberadaan Dewabrata dan menaruh harapan agar kelak mampu menjadi pendampingnya, sedangkan bagi Dewabrata sendiri, walaupun juga memiliki ketertarikan yang sama pada Dewi Amba, namun masih berusaha agar hubungannya dengan Dewi Amba tak lebih dari sekedar persahabatan, walaupun dalam hatinya juga ada perasaan ingin selalu dekat dengan Dewi Amba,walaupun hanya sebatas melihat sorot matanya. Namun mengingat bahwa Dewabrata telah bersumpah untuk tidak menikah agar tak ada keturunannya yang mampu mengambil tahta atas Negeri Hastinapura.
Puncaknya adalah saat Dewabrata akan kembali ke Hastinapura untuk membawa Dewi Ambika dan Ambalika untuk dijadikan permaisuri di Istana Hastinapura, ditengah jalan Dewabrata dihadang oleh Dewi Amba yang menginginkan agar turut dibawa serta ke Hastinapura. Memohon, bahkan menangis agar dirinya juga bisa ikut ke Hastinapura dan agar bisa selalu dekat dengan Dewabrata. Situasi yang cukup membuat gugup Dewabrata, karena tak biasanya dia harus berurusan dengan perempuan yang menangis.
Namun Dewi Amba yang diluar kendali serta merta turun dari kudanya dan memeluk Dewabrata, sambil tetap menangis memohon agar diajak serta ke Hastinapura, namun Dewabrata yang benar-benar gugup serta merta mendorong Dewi Amba hingga jatuh ketanah yang berbatu. Sempat mengambil anak panah yang ada di pelana kudanya, DEwabrta lantas mengarahkan panah tersebut ke arah Dewi Amba dengan maksud menakut-nakuit agar Dewi Amba tak memaksanya lagi, namun hal itu tak mengecilkan nyali Dewi Amba, dengan keberanian yang tersisa, dia hampiri busur anak panah yang mengarah padanya. Situasi yang membuat Dewabrata bertambah gugup dan panik, hingga tanpa sengaja dia lepaskan busur yang terentang itu ke arah Dewi Amba, dan tepat mengenai dadanya. Seketika itu Dewi Amba tewas!!
kecelakaan yang tanpa sengaja menewaskan Dewi Amba, seorang puteri Kesatria yang justru telah mengisi hati Dewabrata.
kisah tragis dua tokoh wayang yang mampu memberikan pelajaran pada kita tentang pentingnya sikap kesetiaan pada orang yang menyayangi kita dan menganggap keberadaan kita begitu berharga bagi pribadinya.

100% karya sendiri..
Not Copas..
Salam Semangat!!!
Kartika Si Gadis Optimis

Sahabat, Sosok Penguat Diluar Diri Kita


Sahabat. . . .
siapa yang tak pernah mendengar satu kata ini, sebuah kata sederhana, singkat, namun memiliki arti yang tidak sesederhana wujudnya. . .
merekalah keluarga kedua kita saat kita ada diluar, merekalah saudara kita saat kita jauh dari sanak dan kerabat, mereka tempat kita bersandar kita saat keluarga orang-orang terdekat kita tidak merasa cocok dengan kita. .
disadari ataupun tidak, manusia muda saat ini lebih banyak mempercayai sahabat mereka dalam berbagi sesuatu yang  bersifat lebih personal daripada membaginya dengan orang lain. Tanpa bermaksud mengesampingkan peran keluarga dan saudara dalam tulisan ini, hanya saja terkadang memang benar adanya jika sosok sahabat lebih memiliki tempat dan kepercayaan di hati kita.

Tak ada yang dapat menyangkal bahwa terkadang sahabat lebih mampu menenangkan kita di saat pihak lain terlalu menekan dan menghakimi kita akan suatu hal, tak ada yang membantah bahwa terkadang sahabt lebih bagaimana harus berlaku adil pada diri kita saat pihak lain membiarkan kita ada bertahan dalam keadaan terdeskriminasi dengan orang, tak ada yang tak pernah merasakan bahawa terkadang sahabat lebih tahu bagaimana cara menunjukan kasih sayang, dan perhatiannya kepada kita saat keadaan kita sedang tidak bisa mengatakan apa yang saat itu kita rasakan. 


senyumnya terkadang mampu mengembalikan kepercayaan kita disaat kita kehilangan harapan, suaranya terkadang mampu menghidupkan keoptimisan kita saat harapan tak berpihak kepada kita, nasehat dan hiburannya terkadang mampu menguatkan diri kita saat kita merasa bahwa beban kita terasa berat, Dia bisa menjadi sandaran saat kita jauh dari orang tua dan saudara, Dia bisa menjadi tempat kita bicara saat yang lain tak percaya atas apa yang kita ungkapkan.
memberikan kita kepercayaan saat kita mulai hilang keyakinan, mengembalikan senyum kita saat yang ada hanya duka dan keputus asaan, meyakinkan kita saat kita kehilangan keyakinan pada diri kita sendiri, dan memberi gambaran tentang indahnya masa depan kita saat kita sendiri merasa bahwa masa depan kita telah gelap.


tak heran kiranya jika terkadang mereka lebih mendapat tempat dihati kita jika dibandingkan dengana teman2 yang lain, 
untuk itu hargailah kesetiaan mereka terhadap kita, jika mereka mengkhianati kita, jangan selalu menvonis mereka dengan alasan mereka bersalah, terkadang memang kita yang harus melihat kedalam diri kita dahulu sebelum mengatakan mereka bersalah atas penghianatan mereka.
cintai sahabatmu layaknya kamu mencintai saudaramu, karena tanpa mereka, kamu pun tak akan mendapat tempat disekitar orang lain, karena tanpa mereka juga kamu mungkin tak akan belajar tentang kemandirian saat kita mulai hidup diluar keluarga kita.


100% Karya sendiri..
Not Copas. . .
Salam Semangat!!!!
Kartika Si Gadis Optimis.. ^.^ ^.^

Resi Bisma, kesatria utama dari Hastinapura

Resi Bisma yang memiliki nama Dewabrata saat mudanya, merupakan salah satu kesatria utama dari negara Hastinapura, dia merupakan putra dari Raja Prabu Sentanu dan Dewi Jahnawi. Hanya saja sejak lahir Bisma atau Dewabrata tidak pernah mengenal siapa Ibu kandungnya. Dia dibesarkan dengan kasih sayang dari Ibu angkatnya yang bernama Dewi Durgandini, seorang putri yang menjadi istri seorang Begawan bernama Palasara. Sejak kecil Bisma tak pernah mengenal kasih sayan dari seorang Ibu kandung. gambaran ibu bagi bisma dia dapatkan dari cerita ayahnya, Prabu Sentanu yang mengatakan bahwa ibunya adalah seorang putri jelita keturunan bangsa dewa yang memiliki nama asli Betari Gangga yang menjejaki jalan kematiannya dengan terjun ke sungai Gangga sesaat setelah melahirkan dewabrata alias bisma.
salah satu yang terkenal dari tokoh wayang ini adalah, sumpahnya yang tak akan mengambil haknya atas tahta Hastinapura,kendati dialah putra mahkota yang paling berhak, juga sumpahnya yang tak akan menikah dan menyentuh perempuan seumur hidupnya agar tak ada keturunannya yang bisa menuntut tahta dari kerajaan Hastinpura. Sumpah itu terucap sebagai bentuk hormatnya kepada Dewi Durgandini yang menginginkan agar anak kandungnyalah yang menjadi raja di singgasana Hastinapura. Sumpah yang mampu merubah jalan hidup Bisma, sumpah itu pulalah yang menyebabkan Bisma tanpa sengaja menewaskan Dewi Amba,seoran putri kesatria dari negeri Giyantipura yang sempat dicintainya. 
perjalanan tokoh ini sangat panjang dan fenomenal, Perang Akbar Baratayudha yang dikobarkan Duryudana,sulung Kurawa merupakan perang antarsaudara yang sangat disesalkan sekaligus ditunggu seumur hidupnya. karena melalui perang itulah Bisma berkesempatan menempuh jalan kematiannya, rela mati di tangan Srikandi, seorang putri kesatria dari Cempalareja. tak ada yang menyadari bahwa semua yang ada pada diri Srikandi mirip dengan Dewi Amba.
seluruh pribadi Bisma menjadi inspirasi tersendiri bagi Pandawa bersaudara yang terhitung masih menjadi cucunya.tak ada yang tau kedalaman hati dan pikirannya,yang masih tetap setia menjaga cintanya untuk mendiang Dewi Amba,dan mengagumi secara diam2 sosok Raja Dwarawati, Prabu Kresna. Di perang Baratayudha itulah Bisma tewas secara terhormat sebagai seorang kesatria,sbg panglima perang,sbg satu2nya tokoh wayang yang menghabiskan seluruh hidupnya demi pengabdian, dan sebagai teladan luhur bagi Pandawa dan Kurawa.

100% karya sendiri... Not Copas
Salam Semangat!!!!
Kartika Gadis Optimis,.,.


Belajar Kepemimpinan , Melalui Cerita Wayang

Manusia hidup tentunya dengan salah satu tujuan mencari keutamaan dalam dirinya dan untuk dirinya, untuk keluarganya, untuk orang-orang terkasihnya, dan untuk lingkungan masyarakatnya. Disadari ataupun tidak, dalam rangka usahanya mencari keutamaan hidup tersebut, sering kali dibutuhkan adanya sisi kepemimpinan dari dalam diri manusia. Kemampuan memimpin itu mutlak diperlukan sebagai benteng pengendalian diri manusia agar tidak terpeleset pada hal negatif, tentunya juga diperlukan adanya konsistensi dalam diri pribadi untuk tetap setia pada posisinya sebagai pemimpin. . . .  ^_^   ^_^   ^_^  ^_^  

Bicara kepemimpinan , kita orang jawa tentunya sangat mengenal Wayang sebagai salah satu budaya agung yang kita miliki, yang bahkan telah di akui dunia internasional sebagai budaya asli bangsa Indonesia, ( wajib bangga donk ! !  ^_^ ^_^)
Wayang yang terkenal dengan wujudnya berupa boneka kulit yang dimainkan oleh seorang Dalang, tak diragukan lagi bahwa pada setiap ceritanya selalu mengandung ajaran moral yang pastinya menarik banget buat untuk dikaji lebih jauh. Sayangnya generasi saat inipun juga tak disangsikan lagi, bahwa mereka lebih suka duduk dibioskop, daripada melihat pertunjukan wayang yang umunya diselenggarakan semalam suntuk... (hadeeehh. . . padahal wayang lebih ada nilai moralnya yaaak daripada film barat). . . :-( :-( :-( :-(
..
Okelah, daripada bicara yang malah jauh dari konteks artikel ini, mending langsung aja yaak, aku tulis, apa aja sih nilai kepemimpinan yang ada di dalam cerita wayang.. Oke! mangga ditingali ^_^ ^_^ ^_^ 

dalam cerita wayang Mahabarata, tentunya ada adegan saat si ganteng Raden Arjuna alias Permadi alias Begawan Ciptaning Mintaraga, mempelajari prasasti yang ditinggalkan Prabu Sri Rama yang ada di Istana Ayodyapati, yang berisi tentang ilmu kepemimpinan, nah ini salah satu yang saya tau mengenai isi prasasti dalam cerita tsb

Seorang pemimpin haruslah mengenal adanya sifat keutamaan seorang pemimpin yang terdapat pada benda alam, seperti :

+ Bumi : Bumi merupakan satu2nya planet yang memiliki dan mampu menampun adanya kehidupan di jagat raya ini, Bumi tak pernah membeda-bedakan atas apa yang ada diatasnya, Bumi selalu dengan suka rela menerima segala mahluk yang membutuhkan tempat untuknya berpijak. ini berarti, seorang pemimpin haruslah bisa adil dan merata dalam memberikan pengayoman kepada seluruh orang-orang yang ada disekitarnya, tanpa membedakan antara pribadi satu dengan yang lainnya.

+ Matahari : Matahari merupakan satu2nya sumber cahaya yang saat ini masih tetap setia memberi cahaya kepada bumi, cahaya yang diberikan cukup untuk memberi kehidupan dan pencahayaan kepada seluruh alam yang ada, dengan adanya matahari pula proses siklus air dapat berjalan,,dari matahari kita dapat belajar bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki kepekaan terhadap apa yang ada disekitarnya, kepekaan terhadap keadaan masyarakatnya, dan tentunya kepekaan terhadap apa yang sebaiknya dilakukan demi kebaikan orang2 yang dipimpinnya.

+Bulan : bulan memang tidak mampu memancarkan sinarnya sendiri dan hanya sebagai media pemantulan dari cahaya matahari, tapi tanpa adanya bulan, keberlangsungan bumi juga tidak akan lancar, karena bulan merupakan satu2nya satelit yang dimiliki bumi sebagai pengendali rotasi buli itu sendiri, selain itu sinar redup yang dipancarkan bulan saat malam hari, mampu memberikan ketenangna bagi siapapun yang melihatnya, dari bulan seorang pemimpin dapat belajar bahwa dia haruslah mampu memberikan teladan yang baik bagi orang2 disekitarnya, dan juga haruslah mampu memberikan ketenangan dan perlindungan bagi masyarakatnya.

+Bintang : bintang merupakan salah satu oenghias gelapnya langit malam, namun ternyata pada masa purba dulu , bintang juga berperan sebagai petunjuk arah bagi manusi terdahulu dalam menempuh perjalanan jauh. hal ini mengajarkan pada kita, bahwa seorang pemimpi  haruslah mampu memberikan pangayoman, petunjuk dan contoh yang baik bagi seluruh rakyatnya. hingga dia bisa dicintai oleh orang2 yang dipimpinnya.

Sekian isian Blog ku kali ini, semogaselalu bermanfaat bagi yang membacanya. . .
Salam Semangat!!!
BY :KARTIKA GADIS OPTIMIS  ^_^ ^_^ ^_^

100% karya sendiri, not copas.. :) :) :)

Kata BIjak Dari Sebuah Novel

Dalam perjalanan hidup seseorang,
ada kalanya harus memilih berdiri pada suatu pendirian. . .

yang mengharuskannya berhadapan
justru dengan orang-orang yang sangat dihormatinya....

#Pitoyo Amrih . ,in <Pertempuran Dua Pemanah Arjuna vs Karna>

Sunset In Kedunggalar

Hari terakhir di kota Ngawi, sebelum harus kembali lagi ke kota budaya Solo,
Berharap sore ini bisa melihat matahari terbenanm di kaki langit barat....



#Curhatan diatas genteng rumah...


memasuki semester 2. . .

benar-benar terasa lebih cepat dari yang q kira, ,
,
bertemu mata kuliah baru,, da mungkin dosen-dosen yang juga baru , , ,

berusaha meningkatkan prestasi dari semester yang lalu. . . 

for my family, my best friend, and of course, always to be number one,, For My God.... Allah SWT..

BISMILLAH.... 




Terbitan Awal

Entri awalku . . .

akhirnya bisa memiliki blog sendiri . . .
karna masih awal, jadi tampilannya pun masih sangat sederhana. . . .

q ucapkan selamat datang untuk yang mengunjungi blog baru ini. . . .

Hikari, Gadis Bermata Sipit
08-02-2012